Ada ketika semua terencana oleh semua kehendak mu
Yang menganggap dirinya sedang berikhtiar dan peduli untuk
kelangsungan peradaban
Ketika warna merah mu punya segenap arti untuk aku dan
kalian
Dengan segudang filosofi dan makna didalamnya
Ketika sebuah kain tersirat sebuah identitas
Dengan merah sebagai momok sebutan yang membara
Ketika merah punya arti membakar
Dan ketika merah punya arti sedemikian seram untuk sebutan
ber-embel tempat duduk mu
Tapi sekejap karena salah yang disalahkan
Atau salah karena mereka memang salah
Itu tersirat kawan....
Atau sengaja di siratkan oleh mereka
Warna merah mu berbeda kawan?
Bukan berbeda fungsi atau arti
Warna merah mu berbeda!
Kain itu identitas mu
Yang menandakan kamu kawan atau lawan ku
Karena merah mu berbeda dengan yang lain kah?
Itu jawaban kalian yang masih dalam kebudayaan diam
Merah mu berbeda kawan !
Itu tanda mereka coba membedakan kami
Merah mu tak sama kawan !
Karena memang kamu adalah lawan main dalam satu bait
permainan-nya
Merah mu tak se indah rupanya dulu kawan !
Ya , karena kain itu memang sebuah penanda kalau kau memang
kawan ku
Dengan segenap hasil jerih – payah bapak ibu mu atau kamu
yang merasakan itu
Kau serah kan , limpah kan pada lembaga yang mesra dengan
senyum ber aroma surga
Merah mu kini berbeda kawan , kita tertunduk untuk warna ini
Warna merah... merah
yang punya arti
Warna merah... merah yang punya api
Warna merah... merah yang tak berhati
Karena merah mu kini berbeda kawan!
Ini bukan cerita tapi fakta
Tak ada kepentingan atau rancangan untuk menghancurkan
Karena ini reaksi dari kami kawan mu
Bukan lawan main – mu dalam rancangan bait permainan mu
Bukan menyalahkan dan masukkan faktor untuk merusak warna
kain ini
Tapi ini sebuah teguran karena ini yang kami bisa
Untuk kelangsungan warna merah punya kami
Karena kamu adalah kawan ku
Mengembalikan warna merah yang benar karena memang ini warna
kami
Merah mu tak sama karena kami yang salah
Atau kami yang diam karena menutupi kesalahan mereka
Dan ketika warna merah mu berbeda!
Aku tahu kamu memang
lelah
Dan aku yakin mereka tidak terlelap dan mendengar ini
Dan biarkan kami berbicara
Ketika merah mu berbeda!
Karya : Aji Susanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar